Kamis, 02 Oktober 2014

MENUJU MASYARAKAT KOMUNIKATIF ( HABERMAS )

Pertama, Habermas sebagai pembaharu Mazhab Frankfurt yang dengan teori kritisnya ingin menciptakan sebuah teori yang emansipatoris dapat mengatasi kebuntuan antara rasionalitas dan irrasionalitas yang terjadi pada para pendahulunya dengan teori tindakan komunikatif. Dengan teori ini juga Habermas merasa bahwa semangat pencerahan dan modernitas tidaklah perlu untuk dijelaskan tetapi cukup untuk diperbaiki cacat-cacatnya.
Kedua, Filsafat komunikasi Habermas menekankan perlunya kesaling pemahaman antara manusia untuk mencapai konsenus. Dan itu hanya bisa terjadi dengan tindakan komunikatif. Tindakan strategis dan instrumental yang membuat seseorang memaksakan sesuatu pada seseorang – yang juga sebagai ciri-ciri filsafat monologal yang dikritik sebagai cacat pencerahan – tidak dapat membuat hal itu terjadi. Kalaupun konsensus itu terjadi maka yang terjadi adalah consensus yang tidak legitim. Yang juga berarti konsensus itu justru mengekang manusia bukannya membebaskan.
, Filsafat komunikasi Habermas ini memperlihatkan pada kita cita-cita besar Habermas. Bahwa dia sebenarnya masih melanjutkan perjuangan kelas khas Marxian tetapi dengan cara yang berbeda. Yaitu dengan cara dialog rasional untuk mencapai konsesus. Untuk mendukung pernyataannya itu, Habermas dengan tegas menolak berbagai sanggahan yang menolak dua prinsip etika diskursusnya. Saya yakin filsafat komunikasi Habermas lebih kaya dari ini. Namun dengan ini saja saya dapat melihat bahwa Habermas mempunyai cita-cita yang tinggi untuk membebaskan manusia dari tempurung irrasionalitas. Habermas telah berhasil memabangun sebuah teori yang prosedural dengan bukan mengatakan apakah yang ideal tetapi bagaimana caranya menjadi ideal. Dan itu adalah dengan komunikasi. Bukan hanya komunikasi tetapi komunikasi yang saling memahami (hermeneutis). Yang mempunyai empat syarat mutlak, benar, jujur, tepat, dan ikhlas.

TINJAUAN PUSTAKA -
Hardiman, F.B. 2009. Menuju Masyarakat Komunikatif; Ilmu, Masyarakat, Politik dan Postmodernisme menurut Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius
Nugroho, Hastanty Widy. 2011. Pengantar Filsafat Komunikasi. Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM