Rabu, 20 Juni 2012

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ( SKRIPSI S1) BLOMM TUNTASS.

BAB IV
                             HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN                          
1.  Analisis Isi Pemberitaan Politik
   Dalam sub bab ini akan diuraikan secara rinci bagaimana isi pemberitaan politik di kab.soppeng yang disajikan oleh Harian Fajar,Kompas,Tribun Timur,Seputar Indonesia.
         Unit observasi yang menjadi bahan pengamatan dalam penelitian ini meliputi teks  dan gambar pada Headline, berita utama, berita, jangkar, pojok, artikel, karikatur, tajuk, foto, dan kolom. Kategorisasi yang dijadikan acuan analisis dalam penelitian ini berupa bulan terbit, ukuran kolom, halaman penempatan, ruang rubrikasi, teknik penulisan, status dan jumlah nara sumber, bidang masalah sesuai tema berita.
        Periodisasi pemberitaan Politik dipilih selama 1 minggu 6 hari dari tanggal 4 s/d tanggal 9/ 2012. Karena periodisasi pemberitaan politik berjangka pendek maka peneliti mengambil  sampel sebanyak ( 73 ) edisi dan jumlah pemberitaan sebanyak (73) buah. Selama periode tersebut Harian Fajar menurunkan berita Politik sebanyak (36) tulisan (49.4%)Tribun Timur menurunkan berita lingkungan sebanyak (21) tulisan (28.8%) dan Seputar Indonesia menurunkan berita lingkungan sebanyak (16) tulisan (21.92%). Berikut gambar yang menunjukkan jumlah berita yangmenjadi sampel dari tiga surat kabar.
Tabel
Jumlah Sampel Pemberitaan Politik
Nama Surat Kabar
Jumlah berita
% Dalam sampling
Harian fajar
36
49.4%
Tribun Timur
21
28.8%
Seputar Indonesia
16
21.92%

73
100%





Diagram
 Sampel Pemberitaan Politik

 Media Jumlah Sampel
Harian Fajar 49.40%
Tribun Timur 28.80%
Seputar Indonesia 21.92%

                             Sumber : Data hasil Olahan

           Pola pemberitaan lingkungan di kab.Soppeng oleh surat kabar Harian Fajar, ,Tribun Timur,Seputar Indonesia diuraikan sebagai berikut.

2.  Kategori Hari Terbit ( Jumlah Berita )
Pemberitaan Lingkungan oleh tiga surat kabar masing-masing Harian Fajar, Tribun Timur,Seputar Indonesia berdasarkan hari. terbit dapat dilihat pada gambar berikut.
Sebaran Persentasi jumlah Pemberitaan Politik
Berdasarkan Hari terbit selama 1 Minggu Tgl 4 s/d 10 – Juni – 2012
          fajar        Tribun    Seputar Indonesia
Senin 12.40% 1.37% 1.37%
Selasa 2.84% 4.11% 5.48%
Rabu 10.96% 8.22% 2.74%
Kamis 10.96% 2.74% 4.11%
Jum'at 5.48% 4.11% 5.48%
Sabtu 4.48% 6.85% 4.11%
Minggu




                     Sumber : Data hasil Olahan
        Dari gambar terlihat bahwa Harian Fajar memberikan porsi terbesar dalam pemberitaan Politik  selama kurun waktu selama 6 hari dengan jumlah 36 tulisan yang tersebar empat hari hampir merata. Lonjakan pemberitaan terlihat pada hari Senin yaitu sebanyak 9 berita atau (12.40%) dan hari Rabu sebanyak 8 berita atau (10.96%). Sementara itu Tribun Timur menurunkan berita Politik sebanyak 21 tulisan (29%) dan pemberitaan yang terbanyak di Hari Sabtu sebanyak 5 tulisan atau (6.85%). Sedangkan Seputar Indonjesia secara  keseluruhan sebanyak 16 tulisan (22%) dan pada pada Hari Selasa dan Jumat dengan frekuensi yang sama masing masing 4 tulisan sebesar (5.48%). Untuk lebih jelasnya sebaran pemberitaan berdasarkan Hari terbit dapat dilihat pada tabel frekuensi di atas. Secara umum ketiga harian ini dapat dikatakan hampir setiap Hari menurunkan tulisan tentang Politik, meskipun tidak ada desk atau kolom khusus untuk pemberitaan politik yang disediakan. Hal tersebut merupakan indikasi adanya perhatian surat kabar terhadap kondisi Menjelang Pemilukada (Politik) yang ada di Propinsi Sul-Sel.

3.  Kategori Tema Berita
          Tema suatu pemberitaan dimaknai sebagai substansi isi berita. Kategori tema berita dalam kajian ini diklasifikasikan dalam Sembilan tema, masing-masing Hukum Politik, Kebijakan Politik, Pendidikan Politik, Dampak Politik, Konflik politik, dan Propaganda Politik.
           Dari masing-masing klasifikasi tadi diuraikan lagi ke dalam jenis-jenis berita sebagaimana dijelaskan pada bagian kategorisasi di bab terdahulu. Tema berita akan sangat terkait dengan nilai suatu berita (news values). (Santana, 2005), menyebutkan beberapa elemen nilai berita yang mendasari pelaporan suatu peristiwa, antara lain; kesegaran peristiwa (immediacy), kedekatan (proximity), konsekuensi (consequence), konflik (conflict), tidak biasa (oddity), seks (sex), emosi (emotion), terkenal (prominence), ketegangan (suspence), dan perkembangan (progress). Intensitas pemberitaan tentang suatu peristiwa dengan tema tertentu sangat dipengaruhi oleh aktualitas dan nilai pentingnya suatu peristiwa. Perhatian media akan dengan mudah beralih ketika terjadi suatu peristiwa baru yang menjadi pusat perhatian publik. Hal ini wajar terjadi di dalam industri pers, karena pemberitaan tentang suatu peristiwa yang sedang hangat terjadi, ditinjau dari sisi aktualitas akan memiliki nilai jual lebih dibandingkan dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya. Bagaimana Bangka Pos, Bangka-Belitung Pos, dan Rakyat Pos menuliskan berita lingkungan berdasarkan tema mengindikasikan bahwa isu atau persoalan Politik dimaksud merupakan hal menarik bahkan mungkin penting untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak berkepentingan . Untuk lebih jelasnya, melalui gambar berikut akan terlihat tema apa yang frekuensi kemunculannya tinggi.

Sebaran Persentasi jumlah Pemberitaan Politik
Berdasarkan Kategori Tema

  Harian Fajar  Tribun Timur Seputar Indonesia
Hukum 5.56% 9.53% 0.13%
Kebijakan 11.12% 14.29% 12.70%
Pendidikan 13.89% 19.05% 12.70%
Dampak 13.89% 19.05% 12.70%
Konflik 13.89% 14.29% 12.70%
Propaganda 13.89% 23.81% 37.50%

                Sumber : Data hasil Olahan

       Dari gambar terlihat berita Politik yang bertemakan Pendidikan, Dampak, Konflik, dan Propaganda  lebih mendominasi berita-berita yang ditulis Harian Fajar (13.89%), di urutan kedua didominasi tema Kebijakan Politik ( 11.12%). Sisanya tentang Hukum Politik (5.56%).
        Tribun Timur memuat berita lingkungan bertemakan Hukum Politik (9.53%) dan urutan kedua berita bertemakan kebijakan dan Konflik (14.29%) untuk urutan ketiga adalah berita bertemakan Dampak dan Pendidikan Politik (19.05%). Kemudian (23.18%) Propaganda Politik sebesar
       Seputar Indonesia cenderung menulis berita Kebijakan,Pendidikan,Dampak, Konflik sebesar (12.70%) dan diurutan kedua berita Propaganda sebesar (37.50%). dan paling terkecil berita Hukum sebesar (0.13%).

4.  Kategori Ukuran Kolom
         Penetapan besarnya kolom pada suatu pemberitaan menunjukkan bagaimana kebijakan redaksional suatu surat kabar memandang tingkat pentingnya nilai suatu berita. Ukuran kolom juga sangat terkait dengan aspek kedetailan dalam hal penulisan berita. Artinya semakin besar alokasi kolom yang disediakan oleh surat kabar menandakan semakin detail pula informasi yang disajikan. Untuk Lebih jelasnya alokasi ukurankolom yang diberikan oleh ketiga surat kabar dapat dilihat pada gambar berikut :
Sebaran Persentase Jumlah Pemberitaan Politik
Berdasarkan ukuran Kolom
  Harian fajar Tribun Timur Seputar Indonesia
≤ 25


25,-50


50,1-75


75,1-100


≥ 100,1







            Sumber : data Olahan
     
5.  Kategori Nara Sumber
            Kategori nara sumber adalah orang yang dimintai keterangannya oleh wartawan untuk menulis suatu berita atau orang yang dijadikan rujukan dalam pemberitaan Politik  yang termuat dalam surat kabar Harian Fajar,Kompas,Tribun Timur,Seputar Indonesia.
            Nara sumber menjadi buruan media dalam mengangkat sebuah peristiwa. Hal ini terkait dengan dunia jurnalisme itu sendiri sebagai dunia pelaporan yang sangat dituntut tanggung jawabnya berkenaan dengan tingkat akurasi fakta yang disajikan (Santana, 2005). Dengan perkataan lain wartawan harus melandasi tulisannya tidak hanya berdasarkan fakta tapi harus pula memverifikasi fakta tersebut dari nara sumber yang secara langsung terkait dengan suatu peristiwa atau pun yang kompeten terhadap suatu persoalan.
             Dalam suatu tulisan dapat terdiri lebih dari satu pernyataan atau kutipan nara sumber. Kategori nara sumber ini didasarkan pada atribut yang disandang nara sumber misalnya jabatan dan latar belakang. Dalam penelitian ini nara sumber dikategorikan menjadi birokrat, intelektual, politisi, tokoh Ormas/LSM, TNI/Polri, Masyarakat, Swasta, dan Wartawan.
              Status nara sumber dapat mengindikasikan kecenderungan surat kabar terhadap suatu pemberitaan. Untuk mengetahui kecenderungan. Harian Fajar,Kompas,Tribun Timur,Seputar Indonesia, dalam kaitannya dengan berita Politik , dapat diketahui melalui status nara sumber yang dominan muncul pada setiap pemberitaan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Sebaran Persentasi jumlah Pemberitaan Politik
Berdasarkan Nara Sumber

  1 Nara Sumber 2 Nara sumber  3 Nara sumber
Harian Fajar 8.34% 2.78% 5.56%
Tribun Timur 4.77% 0 9.53%
Seputar Indonesia 6.25% 6.25% 12.50%

                 Sumber : Data hasil Olahan..
           Gambar di atas menunjukkan sebagian besar berita mengenai Politik pada ketiga surat kabar hanya menggunakan satu nara sumber. Harian Fajar tercatat menggunakan satu nara sumber dalam tulisannya dengan jumlah sebesar (8.34%), Tribun Timur tercatat (4.77%), sedangkan Seputar Indonesia (6.255%). Sementara itu berita yang menggunakan dua nara sumber yang berbeda dalam tulisannya, untuk Harian Fajar sebesar (2.78%%), Tribun Timur tidak menggunakan nara sumber kedua dalam tulisannya, dan Seputar Indonesia sebesar (6.25%). Adapun yang menggunakan tiga nara sumber dalam pemberitaannya Harian Fajar sebesar (5.56%) Tribun Timur (9.53, dan Seputar Indonesia (12.50%). Untuk lebih jelasnya sebaran pemberitaan berdasarkan jumlah nara sumber berita dapat dilihat pada tabel frekuensi di atas..
         Di sini terlihat bahwa persentase jumlah nara sumber yang dijadikan rujukan pada tulisan Politik oleh wartawan berasal dari satu nara sumber. Minimnya banyaknya  jumlah nara sumber tersebut, mengindikasikan bahwa ketiga surat kabar melakukan penelusuran mendalam tentang persoalan politik yang ditulisnya. Pemberitaan hanya menyertakan satu opini nara sumber sebagai kutipan dan ditambah sedikit opini dari wartawan.
          Dalam pandangan Kovach & Rosenstiel dalam (Santana,2005) keadaan ini mengindikasikan telah terjadi Bad Journalism, dimana media dianggap kurang cakap melaporkan pemberitaan yang penting untuk diketahui masyarakat. Media yang memberitakan suatu peristiwa secara dangkal, sembrono, dan tidak lengkap, sering disebut tidak akurat dan tidak cover both sides. Ini berbahaya bagi masyarakat karena ketidaklengkapan informasi yang didapatnya. Lebih lanjut menurut Kovach dan Rosenstiel semua itu dikarenakan kemalasan meliput dan kedangkalan pelaporan. Lebih ekstrim dikatakannya bahwa kerja media cuma mengisi kolom demi kolom dengan hal-hal yang “halus dan sepele”, enggan berurusan dengan hal-hal “penting dan penuh pertempuran”, lebih banyak menimba fakta-fakta yang sudah “siap edar” dari nara sumber yang sudah rutin dan formal dan “siap wawancara”. Buruknya pemberitaan media menyebabkan ketidaktahuan masyarakat dan ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan kerugian.

6.    Kategori Penempatan Halaman
           Halaman penempatan berita pada suatu surat kabar tidak berarti bahwa surat kabar mengabaikan nilai aktualitas dan urgensi suatu berita. Masing-masing surat kabar memiliki cara pandang dan kebijakan sendiri sendiri dalam hal halaman penempatan tergantung kebijakan redaksional masing-masing. Berdasarkan kategori halaman penempatan kecenderungan Harian Fajar,Kompas,Tribun Timur,Seputar Indonesia.dalam menempatkan berita Politik dapat dilihat pada gambar berikut.
Sebaran Persentasi jumlah Pemberitaan Politik
Berdasarkan Halaman Penempatan

  Harian fajar Tribun Timur Seputar Indonesia
Hal 1


Hal 2

10.25%
Hal 3
11.37% 10.25%
Hal 4
6.82%
Hal 5


Hal 6


Hal 7


Hal 8 12.50%

Hal 9 12.50%

Hal 10


Hal 11


Hal 12


Hal 13


Hal 14


Hal 15


Hal 16



                   Sumber : Data hasil Olahan

         Dari Gambar Tersebut di atas Terlihat bahwa ketiga memiliki letak halaman tersendiri yang di tentukan oleh redaksi media itu sendiri dan memiliki keteraturan tersendiri dalam hal penempatan halaman      
         Dan terlihat bahwa Harian Fajar sebanyak 5 kali dihalaman 8 dan 5 kali di halaman 9 masing masing (12.50%) menempatkan beritanya di halaman 8 dan 9.  Sementara itu Tribun Timur selalu menempatkan berita Politiknya pada halaman 3 sampai 4 yakni sebesar 11.37%, pada halaman 3, pada halaman 4 sebesar (6.82%). Adapun Seputar Indonesia selalu menempatkan pada halaman 2 dan 3 masing masing sebesar (43,48%).Untuk lebih jelasnya sebaran pemberitaan berdasarkan halaman penempatan dapat dilihat pada lampiran 6 tentang table frekuensi.
         Secara umum di karenakan wewenang dari redaksi dalam penempatan halaman berita, maka saya selaku peneliti belum bisa mendeskripsikan halaman tersebut di atas, ketiga surat kabar telah menempatkan pemberitaan lingkungan pada proporsi halaman yang masuk akal. Meskipun demikian menurut Santana (2005), berita-berita dengan jenis hard news yang biasanya menyangkut hal-hal penting dan langsung terkait dengan kehidupan pembaca akan ditempatkan pada halaman depan sebuah surat kabar. Pernyataan Santana tersebut sejalan dengan keterangan Oetama (1998), yang menyebutkan biarpun orang bilang bahwa semua halaman surat kabar sama bobotnya, namun secara organis dan psikologis, halaman satu tetap diterima oleh semua pihak sebagai halaman terpenting. Dari dua pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa halaman satu memang penting, termasuk halaman-halaman lainnya juga, yang membedakannya hanyalah kebijakan redaksional terhadap suatu berita.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar